JEKULO, ansorkudus.or.id – Dalam suasana Idul Adha, Majlis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor Hadipolo Jekulo Kudus kembali menggelar kegiatan rutin selapanan yang dikemas dengan Kajian Kitab Faroidussaniyyah, pada Jumat malam (6/6) bertempat di Jl. Argopuro 1, Barengpolo RT 1/2 Hadipolo.
Acara yang dimulai dengan pembacaan Rotib Al-Haddad dan Salawat Al-Barzanji ini menghadirkan narasumber utama Ustadz Moh Turaekhan, yang mengupas tentang fungsi adzan, keutamaan malam Nisfu Sya’ban, serta khasiat bulan Muharram menurut perspektif Ahlussunah Wal Jama’ah.
“Adzan bukan sekadar panggilan sholat,” tegas Ustadz Turaekhan. “Adzan adalah pengingat agar kita selalu teguh memegang syariat Islam. Bahkan, adzan bisa dilantunkan untuk menenangkan hati yang sedang gelisah, meredakan amarah, hingga menjinakkan binatang yang memiliki perangai buruk.” imbuhnya.
Beliau juga menyampaikan 10 golongan yang tidak akan mendapat ampunan di malam Nisfu Sya’ban, di antaranya adalah para peminum khamr, ahli sihir, pezina, hingga mereka yang memutus tali persaudaraan, Orang musyrik, yang durhaka kepada orang tua, yang melakukan adu domba, yang makan riba, Merdukun, yang bermusuhan sesama Muslim – kecuali jika mereka sungguh-sungguh bertaubat.
Lebih lanjut, Ustadz Turaekhan mengutip dari Faroidussaniyyah Bab 26 bahwa:
“Barang siapa bercelak dengan ismid pada hari Asyura di bulan Muharrom, maka ia tidak akan mengalami sakit mata selamanya.”
Kegiatan ini merupakan program kerja PR GP Ansor Hadipolo yang dilaksanakan secara bergiliran di rumah para pengurus hingga tahun 2026.
Ketua Ranting GP Ansor Hadipolo, Sahabat As'ari, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan menjaga soliditas antar pengurus dan mendorong lahirnya ide-ide inovatif untuk kemajuan organisasi.
Sementara itu, Ketua Rijalul Ansor, Sahabat Ali Murtadli, menekankan pentingnya kajian ilmu:
“Ini adalah ikhtiar menjaga dan memperkokoh aqidah Ahlussunah Wal Jama'ah, agar para pemuda Nahdliyyin memahami dasar-dasar amaliyah dan tidak mudah terpengaruh oleh ajaran luar.” terangnya.
Dengan perpaduan zikir, salawat, dan kajian ilmiah keislaman, kegiatan MDS Rijalul Ansor Hadipolo bukan hanya menjadi wahana spiritual, namun juga benteng ideologis dan ajang konsolidasi pemuda NU dalam memperkuat nilai-nilai Aswaja di tengah masyarakat. (-)
Kontributor : Nailal Marom
Editor : Gunawan TB
Posting Komentar