Lestarikan Budaya Ulama Jetiskapuan: Ansor Banser Berpartisipasi Aktif dalam Kirab Tumpeng Barokah
JATI, ansorkudus.or.id – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, Pimpinan Ranting GP Ansor Jetiskapuan kembali menunjukkan komitmennya dalam melestarikan tradisi dan budaya lokal melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Kirab Tumpeng Barokah. Acara tahunan ini menjadi ikon budaya Desa Jetiskapuan yang sarat nilai religius dan kearifan lokal.
Kirab yang digelar pada Jumat Pagi (27/6) bertepatan 1 Muharram 1447 H ini diikuti oleh seluruh RT yang berjumlah 19, serta berbagai lembaga pendidikan mulai dari Madrasah, RA, PAUD hingga TPQ.
Masyarakat secara antusias membawa tumpeng dengan beragam bentuk dan hiasan, sebagai simbol syukur dan harapan di awal tahun baru Hijriyah. Filosofi tumpeng, yang mengerucut ke atas, merepresentasikan satu tujuan utama: beribadah kepada Allah SWT.
Kegiatan ini dibuka oleh Pemerintah Desa Jetiskapuan bersama tokoh agama terkemuka KH. Ahmad Sudardi.
Kolaborasi pemerintah desa dan para ulama ini menjadi simbol kuatnya sinergi antara struktur formal dan spiritual dalam menjaga tradisi.
Sebagai bagian penting dari kegiatan, PR GP Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jetiskapuan ikut ambil bagian dalam struktur kepanitiaan dan pengamanan kirab di sepanjang rute.
Mereka tak hanya menjaga ketertiban, tapi juga menunjukkan peran pemuda dalam menjaga nilai-nilai budaya warisan para ulama terdahulu.
Ketua PR GP Ansor Jetiskapuan, Kharis F. Hana, menyampaikan bahwa keterlibatan Ansor-Banser bukan sekadar soal keamanan, tapi juga bentuk tanggung jawab moral terhadap warisan budaya dan spiritual desa.
"Tradisi ini adalah warisan ulama dan leluhur kita yang harus terus dijaga. Kami dari Ansor dan Banser merasa terpanggil untuk terus membersamai masyarakat, tidak hanya dalam hal keagamaan, tapi juga sosial dan budaya. Inilah semangat kami sebagai kader Nahdliyin di desa," ujarnya.
Dengan semangat 1 Muharram, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum memperkuat ukhuwah warga serta memperkokoh jati diri masyarakat Jetiskapuan sebagai desa yang menjunjung tinggi nilai religius, budaya, dan gotong royong. (-)
Kontributor : Ahmad Islahul Umam
Editor : Gunawan TB
Posting Komentar