Rahasia Keutamaan Muharram: GP Ansor Klaling Kupas Tuntas Bersama Gus Aufan Nawwal
JEKULO, ansorkudus.or.id — Dengan semangat nyawiji ngabdi, Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor Klaling, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, menggelar pengajian dialogis pada Rabu malam (2/7), bertempat di Aula Makam Mbah Amongrogo, Klaling Jeploso 3/4, Jekulo. Kegiatan ini menjadi salah satu program Rijalul Ansor di tingkat ranting yang dikemas secara interaktif dan moderatif.
Pengajian yang dipandu oleh Sahabat Mamduh Baltaqiy ini menghadirkan Gus Aufan Nawwal sebagai Pemateri dengan tema “Menggali Keutamaan Bulan Muharram dalam Perspektif Fiqih."
Dalam sambutannya, Ketua PR GP Ansor Klaling, Sahabat Khusnun Ni’am, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkokoh peran kader di tengah masyarakat.
“Saya berharap pada kegiatan ini, kader-kader Ansor di Klaling semakin bertambah istiqamah dalam melaksanakan kegiatan dan amalan Nahdlatul Ulama yang berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah. Semoga pengajian ini juga bermanfaat bagi warga umum yang hadir,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam tausyiahnya, Gus Aufan Nawwal memaparkan tiga poin penting amalan di bulan Muharram. Pertama, puasa sunnah, yang disebut Rasulullah SAW sebagai ibadah puasa terbaik setelah Ramadhan.
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan Allah, Muharram,” sabda Rasulullah SAW (HR. Muslim). Gus Aufan menekankan pentingnya puasa Asyura (10 Muharram) yang memiliki fadhilah besar menghapus dosa setahun sebelumnya, serta dianjurkan juga puasa Tasu’a (9 Muharram) sebagai identitas syariat Islam.
Kedua, memperbanyak shalat sunnah untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Tidak ada shalat khusus di bulan ini, namun meningkatkan kuantitas dan kualitas shalat sunnah — seperti shalat rawatib, dhuha, dan tahajud — menjadi amalan mulia yang menenangkan hati.
Ketiga, bersedekah, khususnya di hari Asyura, sebagai ikhtiar melapangkan rezeki untuk keluarga dan sesama.
“Barangsiapa melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkan hidupnya sepanjang tahun.” (HR. Al-Baihaqi)
Walaupun status hadis ini diperdebatkan, substansi maknanya tetap relevan: menumbuhkan kepedulian dan semangat berbagi.
Gus Aufan juga mengingatkan jamaah agar tidak menyia-nyiakan momentum emas Muharram ini.
“Mari kita sambut Bulan Allah dengan semangat memperbaiki diri. Jadikan puasa, shalat, dan sedekah sebagai bekal meraih ridha-Nya,” pungkasnya.
Pengajian dialogis ini pun berlangsung khidmat dan interaktif hingga larut malam. Para kader Ansor dan warga Klaling tampak antusias mengikuti rangkaian acara yang sarat nilai keagamaan tersebut. (-)
Kontributor : Nailal Marom
Editor : Gunawan TB
Posting Komentar