Ansor Corner Club, Pemuda Diminta Aktif dalam Perencanaan Kebijakan
KUDUS, ansorkudus.or.id – Ansor Corner Club di Pendapa Kabupaten Kudus Sabtu malam (22/11) berlangsung menarik. Anggota DPRD Jawa Tengah H. Achwan menegaskan pentingnya keterlibatan pemuda dalam proses pengambilan kebijakan publik.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah forum kepemudaan yang membahas arah pembangunan daerah ke depan. Menurutnya, di tengah tantangan pengurangan anggaran daerah, suara dan gagasan pemuda semakin dibutuhkan.
Achwan menyebutkan bahwa generasi muda harus aktif mengikuti proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Namun ia mengingatkan agar usulan pemuda disampaikan sejak awal dan bukan di tengah proses. “Pemuda terlibat dalam musrenbang itu penting. Tapi jangan mengusulkan di tengah jalan. Semua harus sesuai mekanisme,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa kebijakan pembangunan 2027 di Jawa Tengah akan berfokus pada pariwisata berkelanjutan, sehingga ide kreatif anak muda sangat dibutuhkan. Achwan mencontohkan geliat ekonomi di kawasan Jalan Sudirman yang menurutnya digerakkan oleh kreativitas kaum muda. “Sepanjang Sudirman, ekonomi itu dipantik anak muda. Munculkan ide-ide yang bisa membuat perekonomian masyarakat hidup,” ujarnya.
Sementara itu, anggota Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Pemprov Jateng, H. Haryanto, menekankan bahwa konsep pembangunan di Jawa Tengah saat ini berpegang pada prinsip ngopeni lan nglakoni—mengurus dan menjalankan program secara berkelanjutan. Menurutnya, setiap peserta pembangunan harus memahami rinciannya karena seluruh program telah diturunkan secara detail dalam RPJMD.
Ia mencontohkan potensi ekonomi dari sektor kunjungan religi, seperti kegiatan jamaah di kawasan Yanbu. “Misalnya setiap minggu ada seribu orang datang. Jika sambangannya Kamis dan Jumat, berarti butuh sekitar 500 kamar. Dalam satu malam bisa terjadi putaran ekonomi sampai Rp1 miliar. Hal-hal seperti ini yang harus jenengan tangkap,” jelasnya.
Haryanto juga menyoroti pentingnya melihat peluang ekonomi dari hulu ke hilir. Ia mencontohkan budidaya lele bioflok yang bisa diolah menjadi berbagai produk turunan bernilai jual tinggi. Selain itu, di wilayah Undaan terdapat potensi pengembangan teknologi seperti panel surya untuk pompa air, yang menurutnya perlu dikembangkan dengan pendekatan business plan yang matang.
Menurut Haryanto, pemuda harus berani terlibat karena merekalah yang akan membawa ide segar untuk menjawab tantangan pembangunan dan ekonomi ke depan. (TB)

Gabung dalam percakapan