Sambut Tahun Baru 1447 Hijriyah, Ketua Ansor Kudus Ajak Kader Terus Berkhidmah, Kuatkan Barisan!

KUDUS, ansorkudus.or.id – Menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Kudus mengajak masyarakat, khususnya kader-kader Ansor Banser, untuk memperbanyak doa dan amalan sebagai bentuk muhasabah dan harapan akan kebaikan di tahun yang akan datang.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh ansorkudus.or.id, terdapat sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dibaca di akhir tahun (setiap 30 Dzulhijjah) dan awal tahun (1 Muharram), yang bisa dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama setelah shalat Maghrib.

Amalan Doa Akhir Tahun (30 Dzulhijjah, setelah Ashar atau sebelum Maghrib) diantaranya membaca Sayyidul Istighfar sebanyak 11 kali, shalawat Nabi sebanyak 11 kali, Ayat Kursi sebanyak 7 kali dan membaca Doa Akhir Tahun sebanyak 3 kali.

Doa akhir tahun bertujuan sebagai bentuk pertobatan dan permohonan ampun atas dosa-dosa yang dilakukan selama setahun terakhir, serta harapan agar amalan baik diterima Allah SWT.

Sementara itu, Amalan Doa Awal Tahun (1 Muharram, setelah Maghrib) adalah Membaca Shalawat Nabi sebanyak 11 kali, Baqiyyatus Shalihat sebanyak 3 kali, Membaca Ayat Kursi sebanyak 360 kali dan diakhiri Membaca Doa Awal Tahun sebanyak 3 kali.

Doa awal tahun berisi permohonan agar tahun baru ini dilimpahi keberkahan, dijauhkan dari godaan syetan, serta diberi kemudahan dalam memperbaiki amal dan ibadah.

Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Kudus, Arif Mustain, dalam pernyataannya menyampaikan:

"Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriyah. Mari kita sambut tahun baru ini dengan memperbaiki niat, amal, dan ibadah kita. Semoga kita semua senantiasa dalam lindungan Allah SWT, diberi kekuatan untuk terus berkhidmah, dan menjadi insan yang bermanfaat bagi umat dan bangsa."

Ia juga berharap tahun baru ini menjadi momentum bagi seluruh kader Ansor, Banser dan umat Islam untuk memperkuat semangat kebersamaan, toleransi, dan kontribusi dalam pembangunan spiritual maupun sosial kemasyarakatan. (TB)