Bisnis NU Bukan Milik Pribadi, Bangun Kepercayaan, Jangan Rebutan! Pesan Tegas Presdir Holding BMT NU di Sarasehan BIMA Ansor Kajar
DAWE, ansorkudus.or.id – Badan Ikhtiar Milik Ansor (BIMA) Pimpinan Ranting GP Ansor Desa Kajar menggelar sarasehan kewirausahaan bertajuk “Jagong Gayeng Bahas Bisnis Ala Santri” pada Senin (21/07/2025), menghadirkan narasumber utama Muhammad Wahyudi, Presiden Direktur Holding Koperasi BMT NU Ngasem Grup, Bojonegoro.
Kegiatan ini menjadi ruang diskusi dan motivasi antara kader muda NU dengan pelaku koperasi profesional, sebagai upaya menanamkan semangat berwirausaha berbasis komunitas dan profesionalisme di kalangan kader Ansor.
Dalam sambutannya, Direktur BIMA Kajar, Ahmad Zainul Arifin, menyampaikan bahwa sarasehan ini adalah bagian dari komitmen Ansor Kajar untuk menguatkan peran kader dalam kemandirian ekonomi dan kontribusi sosial melalui badan usaha. Saat ini, BIMA Kajar telah memiliki unit usaha awal berupa penyediaan alat pemulasaran jenazah yang dirintis dari kebutuhan warga dan kepedulian sosial.
Presiden Direktur Holding BMT NU Ngasem Grup, Muhammad Wahyudi, memberikan apresiasi atas langkah awal tersebut dan menyampaikan pentingnya fokus serta konsistensi dalam mengelola unit usaha.
“Usaha alat pemulasaran jenazah itu luar biasa. Mulai dari kebutuhan nyata masyarakat. Saya sangat apresiasi, dan tinggal ditingkatkan. Kalau ingin bisnis tumbuh, fokus. Disiapkan business plan-nya, pembukuannya, manajemennya. Jangan buru-buru besar, tapi serius dari awal,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa bisnis yang dibangun atas nama organisasi — khususnya NU — harus berbasis profesionalisme dan kelembagaan, bukan kepentingan pribadi.
“Ini bukan milik pribadi, bukan milik siapa-siapa. Ini milik perjuangan. Jangan rebutan, jangan tukaran. Profesional itu kuncinya. Manajemen, pembukuan, dan perencanaan harus kuat,” jelas Wahyudi.
Holding Koperasi BMT NU Ngasem Grup yang ia pimpin merupakan holding koperasi pertama di Indonesia yang mengusung konsep “dari anggota, oleh anggota, untuk anggota.” Bahkan, setiap tahun koperasi ini menyumbang dana hingga Rp1 miliar untuk kegiatan MWC NU, sebagai bentuk kontribusi sosial dan komitmen kelembagaan.
“Di NU ini banyak orang pintar. Tapi kalau tidak kompak dan tidak serius, tidak akan jadi apa-apa. Bangun kepercayaan, kelola secara profesional, hasilnya akan luar biasa,” tambahnya.
Dalam penutup, Wahyudi mendorong kader BIMA Ansor Kajar untuk belajar lebih cepat, menyusun rencana bisnis dengan matang, dan menumbuhkan mentalitas besar agar usaha yang kecil bisa tumbuh secara terukur dan berkelanjutan.
“Bisnis itu bukan sekadar usaha, tapi membangun kepercayaan. Belajarlah pembukuan, buat perencanaan yang jelas, dan fokus pada proses. InsyaAllah hasilnya mengikuti,” pungkasnya.
Sarasehan ini diharapkan menjadi pemantik semangat kader Ansor Kajar dalam membangun unit-unit usaha lainnya yang berbasis kebutuhan nyata masyarakat, dikelola secara serius, dan berdampak bagi kemajuan organisasi dan warga sekitar.
Penulis : Jundan Muhammad Abda’u
Editor : Gunawan TB
Posting Komentar