Ar Ridho Bersholawat bersama Rijalul Ansor Megawon, Kiai Faizin Sampaikan Tiga Pesan Emas
JATI, ansorkudus.or.id – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dirangkai dengan Majelis Dzikir & Sholawat Rijalul Ansor di Musala Ar Ridho, Megawon, Jati Kudus pada Jumat malam (5/9) berlangsung khidmat dan penuh kehangatan.
Acara dihadiri Pengurus PRNU, Ketua BPD, Perangkat Desa, Ketua IPNU, Kader Ansor dan Banser Megawon, Jamaah Musala Ar Ridho serta Jamiyyah Nababa.
Dalam kesempatan tersebut, Gunawan, mewakili pengurus Musala Ar Ridho menyampaikan rasa syukur dan apresiasi.
“Atas nama pengurus, kami mengucapkan selamat datang kepada para tamu-tamu Rasulullah, terima kasih kepada panitia dan para donatur atas dukungannya," Ujarnya.
Ia juga mengajak hadirin untuk mendoakan para muassis musala yang telah wafat.
"Mari kita doakan para muassis Musala Ar Ridho yang telah wafat, khususnya almarhum Mbah Warso Jupri dan almarhum Mbah Kiai Achmad Sulchan, semoga mendapat tempat mulia di sisi Allah. Juga mendoakan pengurus yang saat ini sedang sakit semoga segera diberi kesembuhan.” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi sahabat Ansor, Banser, IPNU, dan IPPNU apabila ingin mengadakan kegiatan positif di Musala Ar Ridho. “InsyaAllah pengurus siap mensuport penuh kegiatan yang bermanfaat bagi umat,” tambahnya.
Acara diisi tausiyah oleh K. Muhammad Faizin, pengasuh Pondok Pesantren Al-Maulidiyah Bogol Kudus. Dalam mauidhohnya, beliau menekankan tiga kunci penting.
Pertama, Cinta kepada Nabi Muhammad SAW, dengan gemar membaca sejarah Nabi, memahami maknanya, dan meneladani perilaku beliau dalam kehidupan sehari-hari.
“Dari bangun tidur hingga tidur kembali, ada sunnah yang dicontohkan Nabi. Bahkan dalam salat, mari belajar agar khusyuk dan khudur sebagaimana tuntunan Rasulullah,” pesannya.
Kedua, Cinta kepada keturunan Nabi (Ahlul Bait), dengan menghormati para dzurriyah Rasulullah. “Mereka ibarat bintang gemerlap di antara bintang lainnya. Orang-orang yang menjaga dan menenteramkan bumi agar tidak gonjang-ganjing,” ungkap K. Faizin.
Terakhir, Cinta kepada Al-Qur’an, kitab suci yang diturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. “Barang siapa mencintai Nabi, maka ia juga harus mencintai Al-Qur’an. Keduanya tidak bisa dipisahkan,” tegas beliau.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin Kiai Faizin, mengharap keberkahan untuk semua yang hadir sekaligus keamanan dan ketentraman untuk bangsa Indonesia.(-)
Kontributor : Wahyu Mulyanto
Editor : Amri Elrey
Posting Komentar